Cepek dalam Bahasa Mandarin, Ini Arti dan Asalusulnya


Cepek dalam Bahasa Mandarin, Ini Arti dan Asalusulnya

Cepek adalah sebutan untuk 100 (seratus) dalam bahasa Hokkien. Sementara, 100 ribu itu cepek ceng. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat di Jakarta dan sekitarnya menyebut uang 100 ribu rupiah dengan sebutan "cepek" saja tanpa penambahan kata "ceng". Kata cepek berasal dari bahasa Hokkien, yang merupakan bagian dari bahasa Tionghoa/Mandarin.


Arti Gocap, Cepek, Gopek, Seceng, Noceng dan Bahasa Gaul Cina Indo

Meskipun gocap, cepek, seceng, dan lainnya sudah banyak digunakan oleh orang Indonesia, bahkan populer di kalangan anak muda, masih banyak yang belum tahu gocap berapa, seceng itu apa, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, simak yuk penjelasannya di bawah ini! Bilangan dalam Bahasa Hokkien. source: giphy.com. Puluhan dalam Bahasa Hokkien


Paket Cetak Foto Ukuran Profesional 2R 3R 4R 5R 6R 8R 8RP 10R 10RP 12R 12RP Poster A3

Istilah uang dari bahasa Mandarin dialek Hokkien. Dasar sebutan atau istilah Hokkian via beritadaerah.co.id. Tentu saja nggak semua istilah bilangan atau jumlah yang populer di masyarakat. Hanya ada beberapa, seperti Gocap (50), Cepek (100), Gopek (500), Seceng (1000), Ceban (10 ribu), Goban (50 ribu), Cepek Ceng (100 ribu), G opek Ceng (500.


Tahukah Kamu Nilai Gocap Berapa? Simak Arti dan Asalusulnya

Ternyata kata-kata pengucapan cepek, gocap, gopek tersebut berasal dari Tionghoa yang merupakan bahasa Mandarin. Kata-kata Gocap, Cepek, Gopek, Seceng, Noceng, Goceng, Ceban, Goban, Cepek Ceng, Cetiao, Gotiao merujuk pada bilangan atau jumlah dalam bahasa Mandarin yang berdialek hokkian.


zoe ga tau cepek itu berapa shorts tiktok88 YouTube

Berdasarkan pada bilangan dalam bahasa Mandarin, arti gocap = 50, cepek = 100, gopek = 500, seceng = 1.000, noceng = 2.000, goceng = 5.000, ceban = 10 ribu, goban = 50 ribu, cepek ceng = 100 ribu, cetiao = 1 juta, gotiao = 5 juta , dan lain sebagainya. Selengkapnya simak bilangan-bilangan dalam bahasa Mandarin berikut ini: Satuan: 1 = it


Arti gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, goban, tiao

Berikut ini beberapa arti lainnya dari bilangan Mandarin yang digunakan sebagai nominal uang rupiah. Bilangan Mandarinnya antara lain: ceban, gocap, cepek, gopek, noceng, goceng, cepek ceng, cetiao, gotiao, dan seceng. Berikut ini artinya: Gocap: Rp 50 (lima puluh) Cepek: Rp 100 (seratus) Gopek: Rp 500 (lima ratus) Seceng: Rp 1.000 (seribu)


Arti Cepek, Goceng dan Ceban itu Berapa & Sejarahnya

50 juta = go cap tiao. 100 juta = cepek tiao. 500 juta = gopek tiao. Demikian adalah arti dari gopek, goceng, gocap yang perlu Anda ketahui. Meskipun berasal dari bahasa Mandarin, penyebutan angka tersebut sudah menyebar ke pelosok negeri. Bahkan, Indonesia sudah memasukkan kata asing tersebut ke dalam bahasa resminya.


Arti Cepek, Goceng dan Ceban itu Berapa & Sejarahnya

Origins and election The Royal Post Office is the current seat of the office of the President of Madrid. In the process of the democracy restoration in Spain between 1975-1978, the nationalist and regionalist parties pressed to grant home rule to parts of Spain. Finally, the Constitution stated that any province or group of provinces could form an autonomous community and thus be granted.


Arti Cepek, Goceng dan Ceban itu Berapa & Sejarahnya

Secara bahasa, goceng berarti lima ribu dan biasanya mengacu pada jumlah uang. Goceng merupakan istilah yang berasal dari bahasa Mandarin, lebih tepatnya dialek Hokkien. Mengutip buku Merajut Harmoni, Membangun Bangsa: Memahami Konflik dalam Masyarakat Indonesia terbitan Yayasan Pustaka Obor Indonesia, dialek Hokkien adalah bahasa Mandarin yang.


200 Ml Berapa Sendok Makan

uang cepek berapa Com 1 = it 2 = Ji/No (spesial untuk ratusan/ribuan/puluh ribuan/jutaan) 3 = sa 4 = si 5 = go 6 = lak 7 = cit 8 = pek 9 = kau Puluhan: puluh = cap 10= cap 11 = cap it 12 = cap ji 13 = cap sa 14 = cap si 15 = cap go 16 = cap lak 17 = cap cit 18 = cap pek Grenoble (/ ɡ r ə ˈ n oʊ b əl / grə-NOH-bəl, French: [ɡʁənɔbl] ⓘ; Arpitan: Grenoblo or Grainóvol; Occitan.


Arti Kata Gocap, Goceng, Cepek, Seceng, Noceng, Jangan Salah!

Istilah-istilah ini sebenarnya merupakan isitlah yang merujuk pada harga suatu barang. Istilah-istilah awalnya ini berasal dari bahasa China, atau lebih tepatnya Khek/Hokkian. Namun penggunaan istilah seperti gocap, cepek, gopek, seceng, goceng, ceban, goban, tiao, dan seterusnya jadi sangat populer. Kini pemakainya tidak hanya orang-orang.


Cepek dan si itu cbindonesia storywa jogjakarta story trending YouTube

Seperti dalam twit ini pada Jumat (11/11/2022), warganet membagikan informasi terkait arti gopek, seceng, goceng, ceban, gocap, cepek, dan pego. " Akhirnya tidak bingung lagi ," tulis warganet Twitter menerangkan unggahannya.


Memahami Pengertian Ceban Beserta Sejarahnya Gramedia Literasi

Kata cepek diadaptasi dari bahasa Mandarin, lebih tepatnya dialek Hokkien yang biasa digunakan penduduk Tionghoa dalam bentuk ucapan yang lebih sederhana. Hokkien merupakan dialek yang biasa dipakai di wilayah Taiwan dan Fujian. Istilah cepek ini bisa masuk ke Indonesia karena sering digunakan oleh penduduk Tionghoa yang sejak zaman dahulu.


GOCAP, CEPEK BERAPA SIH ITU? YouTube

Gocap itu Berapa? Menurut penafsiran dalam bahasa Mandarin dialek Hokkien,. Arti Cepek. Cepek sering dipakai untuk menyebut jumlah uang yang spesifik, yaitu 100. Seiring waktu berjalan, istilah.


1 DOLLAR SINGAPORE BERAPA RUPIAH CARA MENGHITUNG DOLLAR SINGAPURA KE RUPIAH KURS HARI INI

Goceng: lima ribu (5.000) Goban: lima puluh ribu (50.000) Gotiao: lima juta (5 juta) Cepek Ceng: seratus ribu (100.000) Noceng: dua ribu (2.000) Pego: seratus lima puluh (150.000) Cetiao: satu juta (1 juta) Baca juga : Fungsi Turunan Uang selain Alat Tukar, ini Contohnya. Sebutan tersebut berasal dari bahasa Mandarin dan sering digunakan oleh.


Bung Besar, GL Cepek, dan Toko Buah Itu by Ajid Medium

Bukan asli bahasa Indonesia. Dilansir dari laman Gramedia, istilah nominal seperti gocap, cepek, gopek, goceng, dan ceban merupakan bilangan Mandarin yang biasa digunakan suku Tionghoa berdialek Hokkian. Di Indonesia, mayoritas pendatang suku Tionghoa berasal dari Provinsi Fujian, wilayah China bagian selatan.

Scroll to Top