7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Masih Tersisa


Prasasti Kerajaan Tarumanegara Donisaurus

Lokasi dan Deskripsi. Prasasti Kebonkopi I terletak di Kampung Muara, termasuk wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Prasasti ini ditemukan pada abad ke-19, ketika dilakukan penebangan hutan untuk lahan perkebunan kopi. Oleh karena itu prasasti ini disebut Prasasti Kebonkopi I. Hingga kini prasasti tersebut masih berada di tempatnya.


7 Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara yang Masih Tersisa

Prasasti Kebon Kopi dibuat sekitar 400 M dan ditemukan di perkebunan kopi milik Jonathan Rig di Ciampea, Bogor. Pada prasasti ini terdapat gambar bekas tapak kaki gajah sang raja. Berikut ini isi Prasasti Kebon Kopi. "Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airwata kepunyaan penguasa Tarumanegara yang jaya dan.


7 Prasasti Bukti Berdirinya Kerajaan Tarumanegara Prasasti Tugu hingga Prasasti Pasir Awi

Prasasti Kebon Kopi II ditemukan tidak jauh dari Prasasti Kebon Kopi I dengan jarak kira-kira 1 km. Prasasti ini ditemukan di Kampung Pasir Muara yang lebih tepatnya di desa Ciaruteun Ilir pada abad ke 19. Prasasti Tugu. Prasasti ini dibuat oleh oleh Purnawarman dan ditemukan di Batu Tumbuh, Desa tugu, dekat Tanjung Priok,Jakarta.


Prasasti Kebon Kopi YouTube

English: Prasasti Kebon Kopi (Kebon Kopi Stele) in History Museum of Jakarta. Date: 11 December 2010: Source: Own work: Author: Taman Renyah: Licensing . I, the copyright holder of this work, hereby publish it under the following license: This file is licensed under the.


Isi Prasasti Kebon Kopi Peninggalan Kerajaan Tarumanegara

Gambar Prasasti Kebun Kopi I (Sumber: Wikipedia) Prasasti pertama ditulis menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang diapit sepasang pahatan gambar telapak kaki gajah. Prasasti terbuat dari sebuah batu berbahan andesit yang berwarna agak kecoklatan dengan ukuran lebar 104 dan 164 cm, serta tinggi 69 cm.


Peninggalan Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Prasasti ini ditemukan di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Bogor. Terdapat dua jenis prasasti yang ditemukan, yakni Prasasti Kebon Kopi I atau Prasasti Tapak Gajah dan juga Prasasti Kebon Kopi II. Bagi Anda yang ingin tahu tentang sejarah peninggalan kerajaan Tarumanegara yang satu ini, simak artikel berikut, ya. ADVERTISEMENT.


Prasasti Kebun Kopi 2 ( Batu Dakon ) Kabupaten Bogor

Prasasti Kebon Kopi ditemukan oleh seorang Belanda pada awal abad ke-19 dan ditulis pada bongkahan batu andesit. Tulisan yang dipakai menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini juga disebut sebagai Prasasti Tapak Gajah karena terdapat gambar cetakan telapak kaki gajah di permukaannya.


3 Prasasti Peninggalan Kerajaan Pajajaran

Isi prasasti kebon kopi adalah terdapatnya gambar dua kaki gajah. Isinya: 'Inilah dua telapak kaki gajah yang seperti Airawata, gajah penguasa negeri Taruma yang gagah perkasa.' Tapak kaki dipuja merupakan ajaran Hindu Vaisnawa: raja dianggap keturunan Dewa.


Isi Prasasti Kebon Kopi Lengkap

Prasasti Rarkyan Juru Pangambat di Bogor. Prasasti Kebonkopi II atau Prasasti Pasir Muara atau Prasasti Rakryan Juru Pangambat adalah prasasti tertua yang menyebutkan toponimi Sunda yang ditemukan di Desa Kebon Kopi, Bogor, tidak jauh dari Prasasti Kebonkopi I dan dinamakan demikian untuk dibedakan dari prasasti pertama.. Pakar F.D.K. Bosch, yang sempat mempelajarinya, menulis bahwa prasasti.


Prasasti Kebon Kopi I & II Sejarah, Isi, & Lokasi

Sejarah Prasasti Kebon Kopi. Sejarah mengenai prasasti kebon kopi I tentunya menarik untuk diketahui karena keberadaannya pertama kali ditemukan pada tahun 1863 oleh seorang pemilik perkebunan kopi yang berada di kawasan Bultenzong, yang kini disebut sebagai Bogor bernama Jonathan Rig dan ia melaporkan hasil penemuannya kepada Museum Nasional Indonesia yang dulu bernama Bataviaasch Genootschap.


Foto Prasasti Kebon Kopi I dan II

Prasasti Kebon Kopi I (dinamakan demikian untuk dibedakan dari Prasasti Kebon Kopi II) atau Prasasti Tapak Gajah (karena terdapat pahatan tapak kaki gajah), merupakan salah satu peninggalan kerajaan Tarumanagara. Prasasti ini menampilkan ukiran tapak kaki gajah, yang mungkin merupakan tunggangan raja Purnawarman, yang disamakan dengan gajah Airawata, wahana Dewa Indra.


Sejarah Kerajaan Sunda Galuh, Prasasti Kebon Kopi II 932 sebagai Petunjuk

6. Prasasti Kebon Kopi I. Prasasti Peninggalan Kerajaan Tarumanegara berikutnya bernama Kebon Kopi I, terletak di Kampung Muara, Desa Ciaruteun Ilir. Pertama kali ditemukan yakni pada abat ke 19, saat dilakukan penebangan hutan untuk perkebunan kopi, itulah mengapa namanya diangkat berdasarkan lokasi penemuan.


Prasasti Kebon Kopi 2 X Ak 2 PDF

Penemuan Prasasti Kebon Kopi kali pertama terjadi di sekitar Kampung Muara, tepatnya di wilayah Desa Ciaruteun Ilir, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, pada 1863. Sejarah Prasasti Kebon Kopi I menjadi menarik karena penemuan awalnya pada tahun 1863 oleh Jonathan Rig, seorang pemilik perkebunan kopi di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Bogor.


Prasasti Kebon Kopi I & II Sejarah, Isi, & Lokasi

Prasasti Jambu. Prasasti Jambu atau Prasasti Koleangkak ditemukan di puncak Bukit Koleangkak, Desa Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang. Prasasti Jambu peninggalan Kerajaan Tarumanegara ditemukan oleh Jonathan Rigg pada 1854. Pada prasasti ini, terpahat sepasang telapak kaki yang diberi keterangan dalam bentuk puisi dua baris.


Pin on Indonesian Old Picture

Prasasti Kebon Kopi. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan Hindu yang pada abad keempat sampai 7 Masehi adalah penguasa di bagian paling barat pulau jawa. Kerajaan ini dulunya diperintah oleh seorang raja bernama Purnawarman, selama masa pemerintahannya ia pernah memerintahkan penggalian dua sungai yaitu.


Mengetahui isi dari Prasasti Kebon Kopi atau Tapak Gajah Portal Seputar Cimanggu Bogor

Prasasti Kerajaan Tarumanegara ini ditemukan di Kampung Muara sejak awal abad ke-19 ketika diadakan penebangan hutan untuk pembukaan perkebunan kopi. Prasasti Kebon Kopi dituliskan pada sebongkah batu andesit pada salah satu bidang permukaannya yang rata, beraksara Pallawa, berbahasa Sansekerta, dan diapit oleh sepasang gambar telapak kaki.

Scroll to Top