Patung Loro Blonyo; Simbol dan Kisah Cinta yang Menyertainya Inibaru Indonesia


ANTIQUE PATUNG LORO BLONYO TUA ASLI KUNO

Patung Loro Blonyo merupakan penggambaran dari pasangan Dewi Sri dan Raden Sadono yang dikaitkan dengan asal mula terciptanya tanaman padi yang merupakan bahan pangan utama (makanan pokok) masyarakat Jawa. Masyarakat tradisional Jawa, terutama penganut ajaran Kejawen memiliki tempat khusus ditengah rumah yang dikhususkan untuk Dewi Sri yang.


Jual loro blonyo patung kayu jawa di lapak Junie Tradisional Galeri junieart

Biasanya, patung itu diletakkan di bagian tengah rumah joglo kaum priyayi itu. Bagian itu dianggap sebagai wilayah pribadi suami dan istri. Dalam perkembangan zaman, patung Loro Blonyo yang sebenarnya berasal dari zaman Jawa Kuno ternyata masih hadir di rumah-rumah masyarakat Jawa modern dewasa ini.


Antik Kinanthi Patung Loro Blonyo

The name of the statue, Loro Blonyo, is derived from Javanese words loro which means two, and blonyo which means makeup. The statue was dressed like a bride and groom wearing a Javanese traditional royal wedding dress. The female statue wears a typical Javanese dress, namely kemben with additional makeup on the forehead known as paes and.


Antik Kinanthi Patung Loro Blonyo

Nama "Sri" berasal dari bahasa Sansekerta. Patung loro blonyo (berarti: "dua lapik atau dasar") yang menggambarkan sepasang lelaki dan perempuan, juga diibaratkan sebagai pasangan Dewi Sri dan Sedhana. Karena hal tersebut, Dewi Sri dan Dewa Sedhana seringkali dianggap sebagai titisan Batara Wisnu dan istrinya, Batari Srisekar Widowati.


bluestar magazine Visualisasi Patung Loro Blonyo

Loro Blonyo adalah sebuah patung yang banyak ditemukan di rumah-rumah priayi atau bangsawan Jawa. Sampai saat ini patung ini masih banyak ditemukan di rumah orang Jawa yang memegang adat, hanya saja bentuknya sudah lebih bervariasi. Menurut catatan sejarah patung Loro Blonyo sudah ditemukan sejak jaman Kerajaan Mataram pada tahun 1476 saat masa.


Patung Loro Blonyo dan Maknanya

Patung ini adalah simbolisasi Dewi Sri dan Dewa Wisnu yang menjadi simbol kemakmuran. Inibaru.id - Kalau kamu pernah melihat patung sepasang pengantin dalam sebuah acara pernikahan adat Jawa atau saat berkunjung ke rumah seseorang, patung itu adalah patung loro blonyo. Patung ini tergolong patung tradisional klasik di Jawa yang terbuat dari kayu.


Seapasang Patung Loro Blonyo

Patung pengantin ini disebut Loro Blonyo, simbol kesuburan dalam masyarakat Jawa. Menurut Subiyantoro dalam Prasetyo (2012), Loro Blonyo berasal dari kata loro yang berarti dua dan blonyo yang berarti gambaran atau warna. Jika digabungkan bisa berarti sepasang yang terdiri dari laki-laki dan perempuan diperindah dengan aneka warna.


Our store offers a wide range of handicraft from Indonesia Patung Loro Blonyo/ Loro Blonyo Statue

Dalam perkembangan zaman, patung Loro Blonyo yang berasal dari zaman Jawa kuno, ternyata masih hadir di rumah-rumah masyarakat Jawa di zaman modern saat ini. Patung Loro Blonyo menjadi representasi pemilik rumah yang biasanya ditempatkan di luar kamar pribadi misalnya di ruang tamu atau ruang keluarga sebagai aksesoris interior ruangan.


Patung Loro Blonyo, Simbol Kebahagiaan Rumah Tangga

Jika Anda pernah datang ke acara pernikahan adat Jawa, Anda akan menemukan sepasang patung pengantin yang sedang duduk bersila. Menurut sejarah, patung tersebut adalah Loro Blonyo yang telah ada sejak masa kepemimpinan Sultan Agung di Kerajaan Mataram pada tahun 1476.


Patung Loro Blonyo Ex. Indonesian Imperial Heritage Jual Antik the real antique

Loro Blonyo dalam Bahasa Jawa yang berarti "Loro adalah dua" dan "Blonyo" adalah dirias atau didandani melalui proses pemandian. Menurut kepercayaan masyarakat Jawa dulu, Loro Blonyo adalah perwujudan dari Dewi Sri dan Dewa Wisnu yang telah lama dipuja oleh masyarakat Jawa dan Bali pafa masa pra-Hindu dan pra-Islam. Patung Loro Blonyo,menjadi.


Jual Patung Kayu Pengantin Jawa Loro Blonyo Indonesia

Sejarah mencatat, patung Loro Blonyo ada sejak masa kepemimpinan Sultan Agung di Kerajaan Mataram pada tahun 1476. Patung pengantin perempuan adalah simbol dari Dewi Sri yang dikenal sebagai Dewi Padi atau Dewi Kesuburan. Baca juga: Asal-usul Tugu Lilin Solo, Tonggak Sejarah Pergerakan Kemerdekaan.


Antik Kinanthi Patung Loro Blonyo

Patung Loro Blonyo erat kaitannya dengan kultur dan budaya. Pada zaman dahulu hanya kaum priayi yang memiliki patung tersebut. Biasa terdapat di dalam rumah Joglo, patung ini diletakkan di sentong atau bagian ruang tengah sebuah rumah yang merupakan pertanda bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah pribadi suami dan istri.. Seiring berjalannya waktu, patung ini terus berkembang dan terbawa.


Patung Loro Blonyo; Simbol dan Kisah Cinta yang Menyertainya Inibaru Indonesia

Keistimewaan loro blonyo tersebut karena patung Loro Blonyo tidak mengenakan kain basahan, melainkan memakai kain cinde sangat sederhana, baik jika dilihat dari motif maupun warnanya. Nilai filosofi patung loro blonyo merupakan ekspresi simbolisme mitos Dewi Sri dan Raden Sadono dalam hubungannya dengan ritual kesuburan bagi masyarakat Jawa.


Patung Loro Blonyo; Simbol dan Kisah Cinta yang Menyertainya

Etimologi. Loro Blonyo berasal dari kata bahasa Jawa: loro berarti "dua" dan blonyo berarti "luluran". Adapun bentuk kata kerja dalam bahasa Jawa: amblonyoi werna jenar yang berarti "melumuri warna kuning". [6] Loro Blonyo oleh masyarakat Jawa dipandang sebagai wadah tumuruning wiji yang berarti "tempat bibit yang akan tumbuh" [6], sehingga.


Mengenal Loro Blonyo, Patung Ikonik di Pernikahan

Patung Loro Blonyo merupakan dasar ekplorasi gerak penata yang berasal dari penjelajahan latar belakang Patung Loro Blonyo sebagai patung kesuburan bagi masyarakat petani Jawa. Patung Loro Blonyo memiliki ekspresi yang sangat khas, dengan posisi duduk sila, bersikap tenang dengan aura romantis dan mistis, bagai sepasang pengantin yang berada di.


LEKSANA gallery LORO BLONYO

Loro Blonyo berasal dari Bahasa Jawa: loro yang berarti dua dan blonyo berarti luluran/blonyohan. Jika diartikan dalam bentuk kata kerja bahasa Jawa "amblonyoi werna jenar" artinya melumuri dengan warna kuning. Selain itu Loro Blonyo juga sebagai simbol "wadhah tumuruning wiji" yang berarti tempat bibit bertumbuh atau lambang kesuburan dan.

Scroll to Top